Jawa Barat Daftar isi Sejarah | Geografi | Demografi | Perekonomian | Pendidikan dan Kebudayaan | Pemerintahan | Pariwisata, Seni, dan Budaya | Indeks Pembangunan Manusia | Lihat pula | Catatan | Referensi | Pranala luar | Menu navigasiwww.jabarprov.go.idAPBD Perubahan Jawa Barat 2015PAD Jawa Barat 2014Pemerintah Kabupaten Subang - Kawah Tangkuban ParahuSensus Penduduk 2010 - Provinsi Jawa BaratPergub 69 Tahun 2013Kamus Utama, Kamus Bahasa Sunda Terlengkap - Website Resmi Pemerintah Provinsi Jawa BaratUnpad dan Yayasan Kebudayaan Rancage Luncurkan Kamus Utama Basa Sunda - Universitas PadjadjaranKamus Tebal Bahasa Sunda Dikenalkan di Eropa | nusa | tempo.coRajagaluh - Jawa Tengah di Kabupaten MajalengkaMenimbang-nimbang Bahasa Cirebon"Keppres No. 177 tahun 1951 tentang Perberhentian Kepala Daerah Jawa Barat""Dani Setiawan-Nu`man Abdul, Gubernur dan Wagub Jabar""Honda Resmikan Pabrik Transmisi Otomatis""Thesis UGM: Konformitas Kebijakan Pemerintah Kota Bandung Terhadap Karakteristik Sp Asial Pedagang Kaki Lima""Inilah Janji Hade Saat Kampanye""Hade Resmi Jadi Gubernur dan Wagub Jabar Terpilih""Heryawan Terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat""Heryawan Resmi Dilantik sebagai Gubernur Jabar""Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar Resmi Dilantik Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat""Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar Resmi Jadi Gubernur dan Wagub Jabar""Tugas Aher selesai, Iwa Karniwa jadi Plh Gubernur Jawa Barat""M Iriawan Resmi Jadi Pj Gubernur Jabar | Republika Online""Ridwan Kamil jadi gubernur Jabar besok, Oded pimpin Kota Bandung | merdeka.com""Daftar provinsi Indonesia menurut IPM tahun 2016""Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat"Situs web resmi pemerintah provinsi Jawa BaratSitus web resmi panduan wisata Jawa Baratsss6°52′S 107°36′E / 6.867°S 107.600°E / -6.867; 107.600
BandungBandung BaratBekasiBogorCiamisCianjurCirebonGarutIndramayuKarawangKuninganMajalengkaPangandaranPurwakartaSubangSukabumiSumedangTasikmalayaAcehSumatra UtaraSumatra BaratBengkuluRiauKepulauan RiauJambiSumatra SelatanLampungKepulauan Bangka BelitungKalimantan BaratKalimantan TengahKalimantan SelatanKalimantan TimurKalimantan UtaraSulawesi BaratSulawesi UtaraSulawesi TengahSulawesi SelatanSulawesi TenggaraGorontaloPapua BaratPapuaBaduyBantenBaweanBetawiCirebonIndonesia PeranakanJawaKangeanMaduraOsingSundaTengger
Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan April 2019Jawa BaratProvinsi di Indonesia
Aksara Sunda BakuSundaCarakanCirebonprovinsiIndonesiaBandungTarumanagaraTarumanagaraTarumanagaraPulau JawaKali SerayuKerajaan SundaKerajaan SundaBogorDemakekonomipolitikKota CirebonKesultanan CirebonKesultanan BantenSri Baduga MaharajaSurawisesaPortugisMalakaSunda KalapaSurawisesaPrasasti Perjanjian Sunda-PortugalCi LiwungSunan Gunung JatiKesultanan Mataram1925Hindia Belanda1922Pulau JawaSundaRepublik IndonesiaRepublik Indonesia SerikatRepublik IndonesiaPulau JawaLaut JawaJawa TengahSamudera HindiaBantenDKI JakartaPulau JawaGunung CiremayKota CirebonSungai CitarumSungai CimanukLaut JawaKota BanjarKabupaten BogorKabupaten CiamisKabupaten CianjurSuku SundaBahasa SundaKabupaten CirebonKota Cirebonbahasa CirebonBahasa BanyumasanBrebesKabupaten Indramayubahasa Cirebonkabupaten SubangKabupaten KarawangCilamaya Wetanbahasa CirebonDKI JakartaKota BekasiTarumajayaBabelanKabupaten BekasiKota Depokbahasa Melayu dialek BetawiJakartaBandung RayaBandung TVBahasa SundaBahasa Cirebon Bagongan maupun BebasanMangléParahyanganSuku SundaUniversitas PadjadjaranKITLVBelandabahasa JawaBahasa Sundabahasa Sundabahasa Cirebondialek Banyumasandialek Bumiayudialek Tegalbahasa Cirebonbahasa JawaBahasa CirebonKabupaten CirebonKota CirebonKabupaten IndramayuKabupaten MajalengkaKabupaten KuninganKabupaten SubangKabupaten KarawangBahasa CirebonKota DepokKota BekasiKabupaten BekasiKabupaten BogorKabupaten KarawangKabupaten PurwakartaKota DepokKota BekasiKabupaten BekasiKabupaten BogorKabupaten KarawangBahasa SundakabupatenkotaDPRDPDDPRDPemilihan Umum Legislatif 2014Kabupaten KuninganIndonesiaIndeks Pembangunan Manusianyake-10NusantarasubprovinsiKota BandungKabupaten Cianjurkota dan kabupaten di Jawa Barat
(function()var node=document.getElementById("mw-dismissablenotice-anonplace");if(node)node.outerHTML="u003Cdiv class="mw-dismissable-notice"u003Eu003Cdiv class="mw-dismissable-notice-close"u003E[u003Ca tabindex="0" role="button"u003Etutupu003C/au003E]u003C/divu003Eu003Cdiv class="mw-dismissable-notice-body"u003Eu003Cdiv id="localNotice" lang="id" dir="ltr"u003Eu003C/divu003Eu003C/divu003Eu003C/divu003E";());
Jawa Barat
Loncat ke navigasi
Loncat ke pencarian
Jawa Barat ᮏᮝ ᮊᮥᮜᮧᮔ᮪ ꦗꦮꦏꦸꦭꦺꦴꦤ꧀ Jawa Kulon | |||||
---|---|---|---|---|---|
| |||||
Gedung Sate di Bandung, Jawa Barat. | |||||
Semboyan: Gemah Ripah Répéh Rapih ᮌᮨᮙᮂ ᮛᮤᮕᮂ ᮦᮛᮦᮕᮂ ᮛᮕᮤᮂ (Sunda: Makmur Sentosa Sederhana Rapi)[1] | |||||
Hari jadi | 18 Agustus 1945 | ||||
Dasar hukum | UU No. 11 Tahun 1950 | ||||
Ibu kota | Kota Bandung | ||||
Area | |||||
- Total luas | 35.222,18 km2 | ||||
Populasi | |||||
- Total | 47.379.389 jiwa | ||||
Pemerintahan | |||||
- Gubernur | Ridwan Kamil | ||||
- Wagub | Uu Ruzhanul Ulum | ||||
- Ketua DPRD | Ineu Purwadewi | ||||
- Sekda | Iwa Karniwa | ||||
- Kabupaten | 18 | ||||
- Kota | 9 | ||||
- Kecamatan | 627 | ||||
- Kelurahan | 645 | ||||
- Desa | 5.312 | ||||
APBD (2015) | Rp28.530.972.638.325,- [2](total) | ||||
- PAD | Rp23.989.000.087.978,- [3] | ||||
- DAU | Rp. 1.181.553.108.000,- | ||||
Demografi | |||||
- Etnis | Sunda (73,73%) Jawa (11,04%) Betawi (5,33%) Cirebon (5%) Batak (0,77%) Minangkabau (0,47%) Tionghoa (0,46%)[4] | ||||
- Agama | Islam 93.40% Katolik 4.97% Kristen Protestan 1.10% Buddha 0.53% Hindu 0.28% Konghucu 0.05%[5] | ||||
- Bahasa | Bahasa Sunda, Bahasa Cirebonan, Bahasa Cirebon dialek Indramayu, Bahasa Cilebut, Bahasa Melayu dialek Betawi dan Bahasa Betawi [note 1] | ||||
Zona waktu | WIB (UTC+7) | ||||
Lagu daerah | Manuk Dadali Bubuy Bulan Tokecang dan lain-lain | ||||
Rumah tradisional | Rumah Kasepuhan | ||||
Senjata tradisional | Kujang | ||||
Situs web | www.jabarprov.go.id |
Jawa Barat (disingkat Jabar) (Aksara Sunda Baku: ᮏᮝ ᮊᮥᮜᮧᮔ᮪, Sunda: Jawa Kulon, Carakan: ꦗꦮꦏꦸꦭꦺꦴꦤ꧀, Cirebon: Jawa Kulon) adalah sebuah provinsi di Indonesia, ibu kotanya berada di Bandung.
Daftar isi
1 Sejarah
2 Geografi
2.1 Iklim
2.2 Topografi
3 Demografi
3.1 Penduduk
4 Perekonomian
4.1 Manufaktur
4.2 Pertanian: Lahan dan perairan
4.3 Kelautan dan perikanan
4.4 Jumlah penduduk dan tenaga kerja
4.5 Minyak-Mineral dan geothermal
5 Pendidikan dan Kebudayaan
5.1 Pendidikan Bahasa Sunda
5.2 Pendidikan bahasa Cirebon
5.2.1 Pengembangan pendidikan bahasa Cirebon
5.3 Pendidikan bahasa Melayu dialek Betawi
5.3.1 Pengembangan pendidikan bahasa Melayu dialek Betawi
5.4 Perguruan tinggi negeri
5.5 Perguruan tinggi swasta
6 Pemerintahan
6.1 Kabupaten dan kota
6.2 Daftar Gubernur
6.3 Perwakilan
7 Pariwisata, Seni, dan Budaya
7.1 Pariwisata
7.2 Kesenian
7.3 Makanan
8 Indeks Pembangunan Manusia
9 Lihat pula
10 Catatan
11 Referensi
12 Pranala luar
Sejarah |
Temuan arkeologi di Anyer menunjukkan adanya budaya logam perunggu dan besi sebelum milenium pertama. Gerabah tanah liat prasejarah zaman buni (Bekasi kuna) bisa ditemukan merentang dari Anyer sampai Cirebon.[butuh rujukan]
Wilayah Jawa Barat pada abad ke-5 merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara.[butuh rujukan] Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara banyak tersebar di Jawa Barat. Ada tujuh prasasti yang ditulis dalam aksara Wengi (yang digunkan dalam masa Palawa India) dan bahasa Sansakerta yang sebagian besar menceritakan para raja Tarumanagara.[butuh rujukan]
Setelah runtuhnya kerajaan Tarumanagara, kekuasaan di bagian barat Pulau Jawa dari Ujung Kulon sampai Kali Serayu dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda[butuh rujukan]. Salah satu prasasti dari zaman Kerajaan Sunda adalah prasasti Kebon Kopi II yang berasal dari tahun 932. Kerajaan Sunda beribukota di Pakuan Pajajaran (sekarang kota Bogor).[butuh rujukan]
Pada abad ke-16, Kesultanan Demak tumbuh menjadi saingan ekonomi dan politik Kerajaan Sunda. Pelabuhan Cerbon (kelak menjadi Kota Cirebon) lepas dari Kerajaan Sunda karena pengaruh Kesultanan Demak. Pelabuhan ini kemudian tumbuh menjadi Kesultanan Cirebon yang memisahkan diri dari Kerajaan Sunda. Pelabuhan Banten juga lepas ke tangan Kesultanan Cirebon dan kemudian tumbuh menjadi Kesultanan Banten.
Untuk menghadapi ancaman ini, Sri Baduga Maharaja, raja Sunda saat itu, meminta putranya, Surawisesa untuk membuat perjanjian pertahanan keamanan dengan orang Portugis di Malaka untuk mencegah jatuhnya pelabuhan utama, yaitu Sunda Kalapa (sekarang Jakarta) kepada Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Demak. Pada saat Surawisesa menjadi raja Sunda, dengan gelar Prabu Surawisesa Jayaperkosa, dibuatlah perjanjian pertahanan keamanan Sunda-Portugis, yang ditandai dengan Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal, ditandatangani dalam tahun 1512. Sebagai imbalannya, Portugis diberi akses untuk membangun benteng dan gudang di Sunda Kalapa serta akses untuk perdagangan di sana. Untuk merealisasikan perjanjian pertahanan keamanan tersebut, pada tahun 1522 didirikan suatu monumen batu yang disebut padrão di tepi Ci Liwung.
Meskipun perjanjian pertahanan keamanan dengan Portugis telah dibuat, pelaksanaannya tidak dapat terwujud karena pada tahun 1527 pasukan aliansi Cirebon - Demak, dibawah pimpinan Fatahilah atau Paletehan menyerang dan menaklukkan pelabuhan Sunda Kalapa. Perang antara Kerajaan Sunda dan aliansi Cirebon - Demak berlangsung lima tahun sampai akhirnya pada tahun 1531 dibuat suatu perjanjian damai antara Prabu Surawisesa dengan Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon.
Dari tahun 1567 sampai 1579, dibawah pimpinan Raja Mulya, alias Prabu Surya Kencana, Kerajaan Sunda mengalami kemunduran besar dibawah tekanan Kesultanan Banten. Setelah tahun 1576, kerajaan Sunda tidak dapat mempertahankan Pakuan Pajajaran (ibukota Kerajaan Sunda), dan akhirnya jatuh ke tangan Kesultanan Banten. Zaman pemerintahan Kesultanan Banten, wilayah Priangan (Jawa Barat bagian tenggara) jatuh ke tangan Kesultanan Mataram.
Jawa Barat sebagai pengertian administratif mulai digunakan pada tahun 1925 ketika Pemerintah Hindia Belanda membentuk Provinsi Jawa Barat. Pembentukan provinsi itu sebagai pelaksanaan Bestuurshervormingwet tahun 1922, yang membagi Hindia Belanda atas kesatuan-kesatuan daerah provinsi. Sebelum tahun 1925, digunakan istilah Soendalanden (Tatar Soenda) atau Pasoendan, sebagai istilah geografi untuk menyebut bagian Pulau Jawa di sebelah barat Sungai Cilosari dan Citanduy yang sebagian besar dihuni oleh penduduk yang menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa ibu.
Pada 17 Agustus 1945, Jawa Barat bergabung menjadi bagian dari Republik Indonesia.
Pada tanggal 27 Desember 1949 Jawa Barat menjadi Negara Pasundan yang merupakan salah satu negara bagian dari Republik Indonesia Serikat sebagai hasil kesepakatan tiga pihak dalam Konferensi Meja Bundar: Republik Indonesia, Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO), dan Belanda. Kesepakatan ini disaksikan juga oleh United Nations Commission for Indonesia (UNCI) sebagai perwakilan PBB.
Jawa Barat kembali bergabung dengan Republik Indonesia pada tahun 1950.
Geografi |
Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Banten dan DKI Jakarta di barat.
Kawasan pantai utara merupakan dataran rendah. Di bagian tengah merupakan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian pegunungan yang membujur dari barat hingga timur Pulau Jawa. Titik tertingginya adalah Gunung Ciremay, yang berada di sebelah barat daya Kota Cirebon. Sungai-sungai yang cukup penting adalah Sungai Citarum dan Sungai Cimanuk, yang bermuara di Laut Jawa.
Iklim |
Iklim di Jawa Barat adalah tropis, dengan suhu 9 °C di Puncak Gunung Pangrango dan 34 °C di Pantai Utara, curah hujan rata-rata 2.000 mm per tahun, namun di beberapa daerah pegunungan antara 3.000 sampai 5.000 mm per tahun.
Topografi |
Ciri utama daratan Jawa Barat adalah bagian dari busur kepulauan gunung api (aktif dan tidak aktif) yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatra hingga ujung utara Pulau Sulawesi. Daratan dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam di selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut, wilayah lereng bukit yang landai di tengah ketinggian 100 1.500 m dpl, wilayah dataran luas di utara ketinggian 0 . 10 m dpl, dan wilayah aliran sungai.
Demografi |
Jumlah penduduk Provinsi Jawa Barat adalah sebanyak 43.053.732 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 28.282.915 jiwa (65,69 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 14.770.817 jiwa (34,31 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 0,41 persen di Kota Banjar hingga yang tertinggi sebesar 11,08 persen di Kabupaten Bogor.
Penduduk laki-laki Provinsi Jawa Barat sebanyak 21.907.040 jiwa dan perempuan sebanyak 21.146.692 jiwa. Seks Rasio adalah 104, berarti terdapat 104 laki-laki untuk setiap 100 perempuan. Seks rasio menurut kabupaten/kota yang terendah adalah Kabupaten Ciamis sebesar 98 dan tertinggi adalah Kabupaten Cianjur sebesar 107. Seks Rasio pada kelompok umur 0-4 sebesar 106, kelompok umur 5-9 sebesar 106, kelompok umur lima tahunan dari 10 sampai 64 berkisar antara 97 sampai dengan 113, dan dan kelompok umur 65-69 sebesar 96.
Median umur penduduk Provinsi Jawa Barat tahun 2010 adalah 26,86 tahun. Angka ini menunjukkan bahwa penduduk Provinsi Jawa Barat termasuk kategori menengah. Penduduk suatu wilayah dikategorikan penduduk muda bila median umur < 20, penduduk menengah jika median umur 20-30, dan penduduk tua jika median umur > 30 tahun.
Rasio ketergantungan penduduk Provinsi Jawa Barat adalah 51,20. Angka ini menunjukkan bahwa setiap 100 orang usia produktif (15-64 tahun) terdapat sekitar 51 orang usia tidak produkif (0-14 dan 65+), yang menunjukkan banyaknya beban tanggungan penduduk suatu wilayah. Rasio ketergantungan di daerah perkotaan adalah 48,84 sementara di daerah perdesaan 55,92.[7]
Penduduk |
Mayoritas penduduk Jawa Barat adalah Suku Sunda, yang bertutur menggunakan Bahasa Sunda. Di Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon dituturkan bahasa Cirebon yang mirip dengan Bahasa Banyumasan dialek Brebes. Di Kabupaten Indramayu menggunakan bahasa Cirebon dialek Indramayu atau dikenal dengan dermayon dan beberapa kecamatan yang terletak di pantai utara kabupaten Subang dan Kabupaten Karawang seperti Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon dan Pedes (Cemara) menggunakan bahasa Cirebon yang hampir mirip dengan bahasa Cirebon dialek dermayon. Di daerah perbatasan dengan DKI Jakarta seperti sebagian Kota Bekasi, Kecamatan Tarumajaya dan Babelan (Kabupaten Bekasi) dan Kota Depok bagian utara dituturkan bahasa Melayu dialek Betawi. Jawa Barat merupakan wilayah berkaraktaristik kontras dengan dua identitas: masyarakat urban yang sebagian besar tinggal di wilayah Jabodetabek (sekitar Jakarta) serta Bandung Raya; dan masyarakat tradisional yang hidup di pedesaan yang tersisa. Pada tahun 2002, populasi Jawa Barat mencapai 37.548.565 jiwa, dengan rata-rata kepadatan penduduk 1.033 jika/km persegi. Dibandingkan dengan angka pertumbuhan nasional (2,14% per tahun), Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat terendah, dengan 2,02% per tahun.
Penggunaan bahasa daerah kini mulai dipromosikan kembali. Sejumlah stasiun televisi dan radio lokal kembali menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada beberapa acaranya, terutama berita dan talk show, misalnya Bandung TV memiliki program berita menggunakan Bahasa Sunda serta Cirebon Radio yang menggunakan ragam Bahasa Cirebon Bagongan maupun Bebasan. Begitu pula dengan media massa cetak yang menggunakan bahasa sunda, seperti majalah Manglé dan majalah Bina Da'wah yang diterbitkan oleh Dewan Da'wah Jawa Barat.
Perekonomian |
Jawa Barat selama lebih dari tiga dekade telah mengalami perkembangan ekonomi yang pesat. Saat ini peningkatan ekonomi modern ditandai dengan peningkatan pada sektor manufaktur dan jasa. Disamping perkembangan sosial dan infrastruktur, sektor manufaktur terhitung terbesar dalam memberikan kontribusinya melalui investasi, hampir tigaperempat dari industri-industri manufaktur non minyak berpusat di sekitar Jawa Barat.PDRB Jawa Barat pada tahun 2003 mencapai Rp.231.764 miliar (US$ 27.26 Billion) menyumbang 14-15 persen dari total PDB nasional, angka tertinggi bagi sebuah Provinsi. Bagaimanapun juga karena jumlah penduduk yang besar, PDB per kapita Jawa Barat adalah Rp. 5.476.034 (US$644.24) termasuk minyak dan gas, ini menggambarkan 82,4 persen dan 86,1 persen dari rata-rata nasional. Pertumbuhan ekonomi tahun 2003 adalah 4,21 persen termasuk minyak dan gas 4,91 persen termasuk minyak dan gas, lebih baik dari Indonesia secara keseluruhan. (US$1 = Rp. 14.200,-).
Manufaktur |
Provinsi Jawa Barat memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi untuk manufaktur termasuk di antaranya elektronik, industri kulit, pengolahan makanan, tekstil, furnitur dan industri pesawat. Juga panas bumi, minyak dan gas, serta industri petrokimia menjadi andalan Jawa Barat. Penyumbang terbesar terhadap GRDP Jawa Barat adalah sektor manufaktur (36,72%), hotel, perdagangan dan pertanian (14,45%), totalnya sebesar 51,17%. Terlepas dari adanya krisis, Jawa Barat masih menjadi pusat dari industri tekstil modern dan garmen nasional, berbeda dengan daerah lain yang menjadi pusat dari industri tekstil tradisional. Jawa Barat menymbangkan hampir seperempat dari nilai total hasil produksi Indonesia di sektor non Migas. Ekspor utama tekstil, sekitar 55,45% dari total ekspor jawa Barat, yang lainnya adalah besi baja, alas kaki, furnitur, rotan, elektronika, komponen pesawat dan lainnya.
Pertanian: Lahan dan perairan |
Dikenal sebagai salah satu 'lumbung padi' nasional, hampir 23 persen dari total luas 29,3 ribu kilometer persegi dialokasikan untuk produksi beras. Tidak dimungkiri lagi, Jawa Barat merupakan 'Rumah Produksi' bagi ekonomi Indonesia, hasil pertanian Provinsi Jawa Barat menyumbangkan 15 persen dari nilai total pertanian Indonesia.Hasil tanaman pangan Jawa Barat meliputi beras, kentang manis, jagung, buah-buahan dan sayuran, disamping itu juga terdapat komoditi seperti teh, kelapa, minyak sawit, karet alam, gula, coklat dan kopi. Perternakannya menghasilkan 120.000 ekor sapi ternak, 34% dari total nasional.
Kelautan dan perikanan |
Jawa Barat berhadapan dengan dua sisi lautan Jawa pada bagian utara dan samudera Hindia di bagian selatan dengan panjang pantai sekitar 1000 km. Berdasarkan letak inilah Provinsi Jawa Barat memiliki potensi perikanan yang sangat besar. Suatu perencanaan terpadu tengah dilaksanakan untuk pengembangan Pelabuhan Cirebon, baik sebagai pelabuhan Pembantu Tanjung Priok Jakarta, maupun sebagai pelabuhan perikanan Jawa Barat yang dilengkapi dengan industri perikanan.Untuk potensi perairan darat, tidak hanya dari sejumlah sungai yang mengalir di Jawa Barat, Tetapi potensi ini juga diperoleh dari penampungan air / DAM saguling di Cirata dan DAM Jatiluhur yang selain menghasilkan tenaga listrik juga berguna untuk mengairi area pertanian dan industri perikanan air tawar.
Jumlah penduduk dan tenaga kerja |
Dengan jumlah penduduk sekitar 37 juta manusia pada tahun 2003, 16 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Pertumbuhan urbanisasi di Provinsi tumbuh sangat cepat, khususnya disekitar JABODETABEK (sekitar Jakarta). Jawa Barat memiliki tenaga pekerja berpendididkan berjumlah 15,7 juta orang pada tahun 2001 atau 18 persen dari total nasional tenaga pekerja berpendidikan. Sebagian besar bekerja pada bidang pertanian, kehutanan dan perikanan (31%), pada industri manufaktur (17%), perdagangan, hotel dan restoran (22,5%) dan sektor pelayanan (29%).
Minyak-Mineral dan geothermal |
Minyak dapat ditemukan di sepanjang Laut Jawa, utara Jawa Barat, sementara cadangan geothermal (panas bumi) terdapat di beberapa derah di Jawa Barat. Tambang lain sepert Batu gamping, andesit, marmer, tanah liat merupakan pertambangan mineral yang dapat ditemukan, termasuk mineral lain yang cadangan depositnya sangat potensial, Emas yang dikelola PT. Aneka Tambang, potensinya sebesar 5,5 million ton, dan menghasilkan 12,1 gram emas per ton.
Pendidikan dan Kebudayaan |
Perlindungan dan proses pengembangan Budaya dan Bahasa yang ada di Jawa Barat secara kongrit dimulai dengan adanya Kongres Jawa Barat, kongres Jawa Barat merupakan sebuah wadah berkumpulnya para tokoh masyarakat Jawa Barat untuk membicarakan berbagai persoalan sosial-kemasyarakatan yang ada di Jawa Barat.
Pendidikan Bahasa Sunda |
Bahasa Sunda merupakan bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Jawa Barat, terutama di wilayah Parahyangan yang merupakan wilayah tempat tinggal tradisional Suku Sunda.
Berdasarkan Pergub Jabar no. 69 tahun 2013, Bahasa Sunda ditetapkan sebagai salah-satu mata pelajaran bahasa dan sastra daerah di Jawa Barat, bersama dengan bahasa Cirebon dan bahasa Melayu dialek Betawi. Bahasa Sunda diajarkan di dua tingkat jenjang pendidikan, yaitu jenjang pendidikan dasar (Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah lalu Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah) dan jenjang pendidikan menengah (Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah).[8]
Dalam membantu keberlangsungan pendidikan Bahasa Sunda di Jawa Barat, pemerintah daerah Jawa Barat bekerjasama dengan Universitas Padjadjaran dan Yayasan Kebudayaan Rancage menerbitkan Kamus Utama, yaitu kamus bahasa Sunda terlengkap yang terdiri dari 6 jilid, 10.000 halaman dan memuat 150.000 entri.[9][10] Saat ini kamus tersebut sudah dikirim ke perpustakaan di Eropa seperti perpustakaan KITLV di Belanda.[11]
Pendidikan bahasa Cirebon |
Keberagaman budaya dan bahasa yang ada di Jawa Barat sempat diuji ketika Kongres Jawa Barat yang ketiga diadakan. Tepatnya di Kota Bandung tanggal 28 Februari 1948, pada saat tersebut salah satu perwakilan masyarakat Jawa Barat dari Suku Sunda yaitu Soeria Kartalegawa yang juga ketua Partai Rakyat Pasundan (PRP) mengusulkan agar pembicaraan dalam rapat badan perwakilan tersebut (Kongres Jawa Barat) dibolehkan menggunakan Bahasa Sunda, namun kemudian usulan tersebut segera disanggah oleh perwakilan masyarakat Jawa Barat lainnya dari Suku Cirebon yaitu Soekardi[12]:
“ | “Djika dibolehkan berbitjara dalam bahasa Soenda, orang-orang yang ingin memakai bahasa daerah lainnya poen haroes diizinkan, oempamanja bahasa daerah Tjirebon”. | ” |
Kemudian pada periode sebelum tahun 1970-an Pemerintah memasukkan pelajaran bahasa Jawa untuk wilayah Cirebon dan Indramayu yang masih termasuk wilayah Provinsi Jawa Barat di mana mayoritas penduduknya menggunakan Bahasa Sunda, namun ternyata guru pengajar dan muridnya tidak memahami kosakata yang digunakan tersebut hingga akhirnya memutuskan untuk tidak mengajarkan bahasa Jawa di wilayah Cirebon-Indramayu.
Kekosongan pelajaran muatan lokal bahasa daerah ini kemudian berusaha diisi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan memasukkan pelajaran bahasa daerah bahasa Sunda, oleh karenanya pada periode tahun 1970-an bahasa daerah yang diajarkan di wilayah Cirebon - Indramayu adalah bahasa Sunda.
Tetapi kebijaksanaan itu tidak tepat, sehingga muncul gerakan untuk menggantinya dengan buku dalam bahasa yang digunakan di wilayahnya yaitu bahasa Cirebon.[13] Kemudian pada periode tahun selanjutnya, pengajaran bahasa Cirebon mulai untuk diajarkan di wilayah Pakaleran Majalengka yaitu wilayah utara kabupaten Majalengka yang mayoritas penduduknya merupakan keturunan Prajurit Mataram.[14] Pada wilayah Pakaleran ini, kosakata bahasa Jawa dialek Banyumasan, dialek Bumiayu, serta dialek Tegal lebih terasa.
Namun pengajaran bahasa daerah pada periode tersebut belum memiliki payung hukum, karena Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebelumnya mengindikasikan bahwa Jawa Barat merupakan wilayah tanah Sunda dengan mayoritas suku Sunda yang bertutur bahasa Sunda. Setelah tahun 2003, dengan diterbitkannya Peraturan Daerah (Perda) Jawa Barat No. 5 Tahun 2003 tentang Perlindungan dan Pengembangan Budaya dan Bahasa, Jawa Barat mengakui adanya tiga suku asli yaitu Sunda, Melayu-Betawi dan Cirebon.
Pengajaran bahasa daerah non-Sunda memiliki perlindungan payung hukumnya, adapun pergerakan untuk menjadikan bahasa Cirebon sebagai sebuah bahasa yang mandiri dan terlepas dari Bahasa Jawa maupun Sunda. Maka dari itu dilakukan sebuah metode yang disebut dengan Metode Guiter, namun pada perhitungannya metode tersebut baru mencatat sekitar 75% perbedaan antara bahasa Cirebon dengan bahasa Jawa. Sementara untuk diakui sebagai sebuah bahasa mandiri, diperlukan sedikitnya 80% perbedaan dengan bahasa terdekatnya.[15]
Namun secara nyata, penerbitan buku penunjang pelajaran bahasa daerah Cirebon dan Indramayu pada periode tahun 2000-an sudah dilakukan dengan tidak menyebutkan Cirebon sebagai sebuah dialek Bahasa Jawa dan hanya disebutkan Bahasa Cirebon dan bukannya Bahasa Jawa dialek Cirebon seperti yang dilakukan pada penerbitan "Kamus Bahasa Cirebon" oleh TD Sudjana dan kawan-kawan tahun 2001 dan Wykarana - Tata Bahasa Cirebon oleh Salana tahun 2002.
Pengembangan pendidikan bahasa Cirebon |
Pengembangan dan perlindungan bahasa yang diamanatkan oleh Perda Jawa Barat No. 5 Tahun 2003 dalam kaitannya dengan pengembangan Bahasa Cirebon hanya terjadi disekitar wilayah eks-karesidenan Cirebon yaitu (Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, sebagian wilayah Kabupaten Majalengka dan sebagian wilayah Kabupaten Kuningan) sementara wilayah kabupaten lainnya yang juga didiami oleh Suku Cirebon seperti wilayah Kabupaten Subang sebelah utara dan sebagian wilayah Kabupaten Karawang di Pesisir Timur hingga tahun 2011 (delapan tahun setelah Perda Jawa Barat No. 5 Tahun 2003) diterbitkan belum juga mendapatkan pengajaran Bahasa Cirebon, adanya ketidakmerataan pengajaran bahasa daerah di Jawa barat ini dikarenakan pemerintah memberikan hak sepenuhnya kepada Pemerintah Daerah di setiap Kabupaten/Kota untuk menentukan sendiri pengajaran bahasa daerah yang ada di wilayahnya.
Pendidikan bahasa Melayu dialek Betawi |
Berbeda halnya dengan pendidikan bahasa cirebon, pendidikan bahasa betawi di wilayah Provinsi Jawa Barat mengalami hal yang lebih parah dari masalah yang dialami oleh bahasa cirebon, pendidikan Bahasa Betawi hingga tahun 2011 (delapan tahun setelah Perda Jawa Barat No. 5 Tahun 2003) diterbitkan sama sekali belum dilakukan di wilayah yang didiami oleh suku betawi yaitu Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, sebagian Kabupaten Bogor wilayah Utara dan sebagian wilayah Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta sebelah barat, padahal penelitian tentang Bahasa Betawi telah cukup banyak dilakukan, di antaranya:
- K. Ikranegara (1980). Melayu Betawi Grammar. Linguistic Studies in Indonesian and Languages in Indonesia 9. Jakarta: NUSA.
- S. Wallace (1976). Linguistic and Social Dimensions of Phonological Variation in Jakarta Malay. PhD. Dissertation, Cornell University.
- Klarijn Loven (2009). Watching Si Doel: Television, Language and Cultural Identity in Contemporary Indonesia, 477 halaman, ISBN 90-6718-279-6. Penerbit: The KITLV/Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies at Leiden.
- Lilie M. Roosman (April 2006). Lilie Roosman: Phonetic experiments on the word and sentence prosody of Betawi Malay and Toba Batak, Penerbit: Universiteit Leiden.
Pengembangan pendidikan bahasa Melayu dialek Betawi |
Hingga tahun 2011 Pemerintah Daerah yang wilayahnya didiami oleh Suku Betawi yaitu Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Karawang masih belum mengadakan pendidikan bahasa daerah Bahasa Melayu dialek Betawi dan hanya mengajarkan pendidikan bahasa daerah Bahasa Sunda.
Perguruan tinggi negeri |
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati, Cirebon
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Sumedang
Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor
Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI), Bandung
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung (Poltekkes),Bandung
Politeknik Manufaktur Bandung (POLMAN), d/h Politeknik Mekanik Swis-ITB Bandung, Bandung
Politeknik Negeri Bandung (POLBAN), d/h Politeknik ITB Bandung, Bandung
Politeknik Negeri Sukabumi (Polsu), Sukabumi
Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS Bandung), Bandung
Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB), d/h National Hotel Institute (NHI), Bandung
Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung (STSI Bandung), d/h ASTI Bandung, Bandung
Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT), d/h Institut Teknologi Tekstil (ITT), Bandung
Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), Bekasi
Universitas Indonesia (UI), Kota Depok
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN Bandung), Bandung
Universitas Padjadjaran (Unpad), dengan lokasi kampus di,Bandung dan Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), d/h IKIP Bandung, dengan lokasi kampus pusat di Bandung, dan kampus daerah di Kabupaten Bandung, Purwakarta, Sumedang, dan Tasikmalaya
Universitas Siliwangi (UNSIL), Tasikmalaya
Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA), Karawang
Perguruan tinggi swasta |
Institut Teknologi Nasional (Itenas), di Bandung
Institut Agama Islam Cipasung (IAIC), di Tasikmalaya
Institut Agama Islam Darussalam Ciamis (IAID) di Ciamis
Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), di Bandung
Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB), di Bandung
Universitas Telkom, di Bandung
Universitas Katolik Parahyangan (Unpar),di Bandung
Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani),di Bandung
Universitas Langlangbuana (Unla), di Bandung
Universitas Kristen Maranatha, di Bandung
Universitas Islam Bandung (Unisba), di Bandung
Universitas Pasundan (Unpas), di Bandung
Universitas Widyatama (Utama), di Bandung
Universitas Garut (Uniga), di Garut
Universitas Islam Nusantara (Uninus), di Bandung
Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati), di Cirebon
Universitas Perjuangan (Unper), di Tasikmalaya
Universitas Galuh (Unigal), di Ciamis
Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA), di Bogor
Universitas Pakuan (Unpak), di Bogor
Universitas Komputer Indonesia (Unikom), di Bandung
Universitas Winaya Mukti (Unwim), di Jatinangor Sumedang
Institut Koperasi Indonesia (Ikopin), di Jatinangor Sumedang
Universitas Sebelas April (Unsap), di Sumedang
Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia (Unibi), di Bandung
Universitas Majalengka (Unma), di Majalengka
Universitas Kuningan (Uniku), di Kuningan
Sekolah Tinggi Kesehatan Kuningan (STIKKU), di Kuningan
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI Al-IHYA), di Kuningan
Sekolah Tinggi Agama Islam AT-TAQWA (STAIA), di Bekasi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWIJA JAKARTA (STIE IPWIJA), di Nagrak, Gunung Puteri, Cileungsi-Bogor Timur/Kabupaten Bogor.
Sekolah Tinggi Hukum Bandung (STHB), di Bandung
Universitas Bale Bandung (Unibba), di Bandung
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Al-Ishlah (STEI Al-ISHLAH), di Cirebon
Sekolah Tinggi Teknologi Nusa Putra (STT NUSA PUTRA), di Sukabumi [16]
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI Al-AMIN), di Sukabumi
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer Tasikmalaya (STMIK Tasikmalaya), di Kota Tasikmalaya
Universitas Wiralodra (Unwir), di Indramayu
Universitas Subang (Unsub), di Subang
Universitas Gunadarma (UG), di Depok
Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), di Sukabumi
Universitas Sukabumi (Unsu), di Sukabumi
Universitas Singaperbangsa (Unsika), di Karawang
Universitas Purwakarta (Unpur), di Purwakarta
Universitas Sutan Mahesa (Unsuma), di Sukabumi Utara
STAI DR.KHEZ Muttaqien (STAI Muttaqien), di Purwakarta [17]
Sekolah Tinggi Teknologi Wastukancana (STT Wastukancana), di Purwakarta
Politeknik Pos Indonesia (Polposindo), di Bandung
Universitas Muhammadiyah Bandung (Unimba), di Bandung
Universitas Suryakancana (Unsur), di Cianjur
Institut Studi Islam Fahmina (ISIF), di Cirebon
Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), di Cirebon
Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon (UNTAG) di Cirebon
Universitas Perjuangan Tasikmalaya (UNPERTAS) di Tasikmalaya
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) di Tasikmalaya- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Prima Indonesia di Babelan, Kabupaten Bekasi
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Siliwangi (IKIP Siliwangi) di Bandung
Pemerintahan |
Jawa Barat terdiri atas 18 kabupaten dan 9 kota. Kota-kota hasil pemekaran sejak tahun 1996 adalah:
Kota Bekasi, dimekarkan dari Kabupaten Bekasi pada tahun 1996
Kota Depok, dimekarkan dari Kabupaten Bogor pada tahun 1999
Kota Cimahi, dimekarkan dari Kabupaten Bandung pada tahun 2001
Kota Tasikmalaya, dimekarkan dari Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2001
Kota Banjar, dimekarkan dari Kabupaten Ciamis pada tahun 2002
Kabupaten Bandung Barat, dimekarkan dari Kabupaten Bandung tahun 2007
Kabupaten Pangandaran, dimekarkan dari Kabupaten Ciamis tahun 2012
Kabupaten dan kota |
No. | Kabupaten/ Kota | Pusat pemerintahan | Bupati/ Wali Kota | Luas Wilayah (km2)[18] | Jumlah Penduduk (2017)[18] | Kecamatan | Kelurahan/ Desa | Logo | Peta Lokasi | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Kabupaten Bandung | Soreang | Daftar bupati | Dadang M. Nasser | 1.767,96 | 3.522.724 | 31 | 10/270 | ||
2 | Kabupaten Bandung Barat | Ngamprah | Daftar bupati | Aa Umbara Sutisna | 1.305,77 | 1.616.203 | 16 | -/165 | ||
3 | Kabupaten Bekasi | Cikarang | Daftar bupati | Eka Supria Atmaja (Plt.) | 1.224,88 | 2.554.376 | 23 | 7/180 | ||
4 | Kabupaten Bogor | Cibinong | Daftar bupati | Ade Munawaroh Yasin | 2.710,62 | 4.246.307 | 40 | 19/416 | ||
5 | Kabupaten Ciamis | Ciamis | Daftar bupati | Iing Syam Arifin | 1.414,71 | 1.228.294 | 27 | 7/258 | ||
6 | Kabupaten Cianjur | Cianjur | Daftar bupati | Herman Suherman (Plt.) | 3.840,16 | 2.246.663 | 32 | 6/354 | ||
7 | Kabupaten Cirebon | Sumber | Daftar bupati | Dicky Saromi (Pj.) | 984,52 | 2.099.089 | 40 | 12/412 | ||
8 | Kabupaten Garut | Tarogong Kidul | Daftar bupati | Rudi Gunawan | 3.074,07 | 2.210.017 | 42 | 21/421 | ||
9 | Kabupaten Indramayu | Indramayu | Daftar bupati | Supendi | 2.040,11 | 1.845.205 | 31 | 8/309 | ||
10 | Kabupaten Karawang | Karawang | Daftar bupati | Cellica Nurrachadiana | 1.652,20 | 2.110.476 | 30 | 12/297 | ||
11 | Kabupaten Kuningan | Kuningan | Daftar bupati | Acep Purnama | 1.110,56 | 1.132.610 | 32 | 15/361 | ||
12 | Kabupaten Majalengka | Majalengka | Daftar bupati | Karna Sobahi | 1.204,24 | 1.266.981 | 26 | 13/330 | ||
13 | Kabupaten Pangandaran | Parigi | Daftar bupati | Jeje Wiradinata | 1.010,00 | 406.898 | 10 | -/93 | ||
14 | Kabupaten Purwakarta | Purwakarta | Daftar bupati | Anne Ratna Mustika | 825,74 | 912.708 | 17 | 9/183 | ||
15 | Kabupaten Subang | Subang | Daftar bupati | Ruhimat | 1.893,95 | 1.552.925 | 30 | 8/245 | ||
16 | Kabupaten Sukabumi | Palabuhanratu | Daftar bupati | Marwan Hamami | 4.145,70 | 2.523.992 | 47 | 5/381 | ||
17 | Kabupaten Sumedang | Sumedang | Daftar bupati | Dony Ahmad Munir | 1.518,33 | 1.135.818 | 26 | 7/270 | ||
18 | Kabupaten Tasikmalaya | Singaparna | Daftar bupati | Ade Sugianto | 2.551,19 | 1.713.677 | 39 | -/351 | ||
19 | Kota Bandung | - | Daftar wali kota | Oded Muhammad Danial | 167,67 | 2.404.589 | 30 | 151/- | ||
20 | Kota Banjar | - | Daftar wali kota | Ade Uu Sukaesih | 113,49 | 201.191 | 4 | 9/16 | ||
21 | Kota Bekasi | - | Daftar wali kota | Rahmat Effendi | 206,61 | 2.409.083 | 12 | 56/- | ||
22 | Kota Bogor | - | Daftar Wali kota | Bima Arya Sugiarto | 118,50 | 1.005.012 | 6 | 68/- | ||
23 | Kota Cimahi | - | Daftar wali kota | Ajay Muhammad Priatna | 39,27 | 532.988 | 3 | 15/- | ||
24 | Kota Cirebon | - | Daftar wali kota | Nasrudin Azis | 37,36 | 325.767 | 5 | 22/- | ||
25 | Kota Depok | - | Daftar wali kota | Idris Abdul Shomad | 200,29 | 1.809.120 | 11 | 63/- | ||
26 | Kota Sukabumi | - | Daftar wali kota | Achmad Fahmi | 48,25 | 334.033 | 7 | 33/- | ||
27 | Kota Tasikmalaya | - | Daftar wali kota | Budi Budiman | 171,61 | 692.567 | 10 | 69/- |
Daftar Gubernur |
Gubernur | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Prd. | Ket. | Wakil Gubernur | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Mas Sutardjo Kertohadikusumo | 18 Agustus 1945 | Desember 1945 | 1 | ||||
2 | Datuk Djamin | Desember 1945 | 1946 | 2 | ||||
3 | Murdjani | 1946 | 1947 | 3 | ||||
4 | R. Mas Sewaka | 1947 | 1948 | 4 | ||||
5 | Ukar Bratakusumah | 1948 | 1950 | 5 | Masa PDRI | |||
(4) | R. Mas Sewaka | 1 September 1950 | 9 Mei 1951 | 6 | [19] | |||
6 | Sanusi Hardjadinata | 1951 | 1956 | 7 | ||||
7 | Ipik Gandamana | 1956 | 1960 | |||||
8 | Mashudi | 1960 | 1965 | 9 | A. Astrawinata E. Dahjar Sudiwijaya R. A. Nashuhi | |||
1965 | 1970 | 10 | ||||||
9 | Solihin G.P. | 1970 | 1975 | 11 | ||||
10 | Aang Kunaefi | 1975 | 1980 | 12 | ||||
1980 | 1985 | 12 | Aboeng Koesman Soehoed Warnaen | |||||
11 | Yogie Suardi Memet | 1985 | 1993 | 13 | Karna Suwanda Suryatna Subrata | |||
12 | R. Nuriana | 1993 | 1998 | 14 | Ukman Sutaryan M. A. Sampurna | |||
1998 | 2003 | 15 | Dedem Ruchlia Husein Jachjasaputra Soedharma T.M. | |||||
13 | Danny Setiawan | 13 Juni 2003 | 13 Juni 2008 | 16 | [20][21][22] | Nu'man Abdul Hakim | ||
14 | Ahmad Heryawan | 13 Juni 2008 | 13 Juni 2013 | 17 (2008) | [23][24][25] | Dede Yusuf | ||
13 Juni 2013 | 13 Juni 2018 | 18 (2013) | [26][27][28] | Deddy Mizwar | ||||
— | Iwa Karniwa (Pelaksana Harian) | 13 Juni 2018 | 18 Juni 2018 | — | [29] | — | ||
— | Mochamad Iriawan (Penjabat) | 18 Juni 2018 | 5 September 2018 | [30] | ||||
15 | Ridwan Kamil | 5 September 2018 | Petahana | 19 (2018) | [31] | Uu Ruzhanul Ulum |
Perwakilan |
Jawa Barat memiliki 91 wakil di DPR RI dari 11 daerah pemilihan dan empat wakil di DPD.
DPRD Jawa Barat hasil Pemilihan Umum Legislatif 2014 tersusun dari 10 partai, dengan perincian sebagai berikut:
Partai | Kursi | % |
---|---|---|
PDI-P | 20 | - |
Partai Golkar | 17 | - |
PKS | 12 | - |
Partai Demokrat | 12 | - |
Partai Gerindra | 11 | - |
PPP | 9 | - |
PKB | 7 | - |
Partai NasDem | 5 | - |
PAN | 4 | - |
Partai Hanura | 3 | - |
Total | 100 | 100,0 |
Pariwisata, Seni, dan Budaya |
Pariwisata |
Objek-objek wisata yang menarik dan banyak dikunjungi di daerah Jawa Barat:
Kawah Putih, Ciwidey, Kabupaten Bandung
Situ Cikabuyutan, Legokherang
Kabupaten Kuningan
Situ Patenggang, Rancabali, Kabupaten Bandung
Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Lembang, Kabupaten Bandung Barat
Situ Buleud, Kabupaten Purwakarta
Kebun Raya Bogor, Kota Bogor
Talaga Warna, Puncak, Kabupaten Bogor
Taman Safari Indonesia,Cisarua,Kabupaten Bogor
Taman Wisata Mekarsari, Kabupaten Bogor
Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran
Curug Cibeureum, Cipanas, Kabupaten Cianjur
Puncak, Kabupaten Bogor - Kabupaten Cianjur
Kebun Raya Cibodas, Kabupaten Cianjur
Taman Bunga Nusantara, Kabupaten Cianjur
Taman Wisata Gunung Gede Pangrango, Cipanas, Cianjur, Kabupaten Cianjur
Waduk Cirata, Kabupaten Cianjur
Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon
Keraton Kanoman, Kota Cirebon
Keraton Kacirebonan,Kota Cirebon
Keraton Kaprabonan, Kota Cirebon
Taman Air Sunyaragi, Kota Cirebon
Plangon, Kabupaten Cirebon
Belawa, Kabupaten Cirebon
Trusmi, Kabupaten Cirebon
Wanawisata Ciwaringin, Kabupaten Cirebon
Cikalahang, Kabupaten Cirebon
Cipanas, Kabupaten Garut
Bendungan Walahar, Klari, Kabupaten Karawang
Curug Bandung, Tegal Waru, Kabupaten Karawang
Curug Cigeuntis, Tegal Waru, Kabupaten Karawang
Curug Cipanundaan, Tegal Waru, Kabupaten Karawang
Pantai Muara Baru, Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang
Pantai Pakis Jaya, Pakis Jaya, Kabupaten Karawang
Pantai Samudera Baru, Pedes, Kabupaten Karawang
Pantai Tanjung Baru, Tempuran, Kabupaten Karawang
Pantai Tirtamaya, Juntinyuat, Kabupaten Indramayu
Linggarjati, Kabupaten Kuningan
Candi Jiwa, di Percandian Batujaya, Karawang
Candi Blandongan di Percandian Batujaya, Karawang
Waduk Darma, Kabupaten Kuningan
Curug Putri, Kabupaten Kuningan
Lembah Cilengkrang, Kabupaten Kuningan
Liang Panas, Kabupaten Kuningan
Sidomba, Kabupaten Kuningan
Curug Landung, Kabupaten Kuningan
Situ Cicerem, Kabupaten Kuningan
Paseban, Kabupaten Kuningan
Cigugur, Kabupaten Kuningan
Hutan Kota, Kabupaten Kuningan
Kebun Raya Kuningan, Kabupaten Kuningan
Paniis, Kabupaten Kuningan
Palutungan, Kabupaten Kuningan
Curug Muara Jaya, Kabupaten Majalengka
Situ Sangiang, Kabupaten Majalengka
Taman Buana Marga, Kabupaten Majalengka
Tirta Indah, Kabupaten Majalengka
Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta
Ciater, Kabupaten Subang
Gunung Tangkuban Perahu, Kabupaten Subang
Pantai Blanakan, Blanakan, Kabupaten Subang
Pantai Pondok Bali, Legon Kulon, Kabupaten Subang
Penangkaran Buaya, Blanakan, Kabupaten Subang
Pantai Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi
Pantai Ujung Genteng, Ciracap, Kabupaten Sukabumi
Kampung Toga, Kabupaten Sumedang
Museum Prabu Geusan Ulun, Kabupaten Sumedang
Situ Gede, Kota Tasikmalaya
Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya
Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya
Situ Bagendit, Kabupaten Garut
Pantai Santolo, Kabupaten Garut
Pantai Rancabuaya, Kabupaten Garut
Curug Cimahi, Kabupaten Bandung Barat
Situ Ciburuy, Kabupaten Bandung Barat
Masjid Dian Al-Mahri, Kota Depok
Kesenian |
- Pencak silat
- Jaipong
- Gamelan
- Wayang Golek
- Wayang kulit Cirebon
- Kuda Renggong
- Sisingaan
- Kuda Lumping
- Angklung
- Tari Topeng
- Tari Topeng Cirebon
- Tarling
- Degung
- Calung
- Tayub
- Cianjuran
- Kiliningan
- Tari Ketuk Tilu
- Rampak Kendang
- Yanuar Wita
- Lagu Manuk Dadali
- Lagu Cing Cang Keling
- Badud
- Ronggeng Gunung
Makanan |
- Batagor
- Cireng
- Comro
- Misro
Tape singkong (Peuyeum)- Oncom
- Ubi Cilembu
- Mochi
- Dodol Garut
- Empal Gentong
- Sega Jamblang
- Kecap Majalengka
- Kalua Jeruk
- Opak
- Tahu Sumedang
- Gula Cakar
- Wajit
- Rengginang
- Combro
- Sate Maranggi
- Gehu
- Cimol
- Bala-Bala
- Gulali
- Sele Pisang
- Asinan Bogor
Tutug Oncom atau biasa disingkat T.O.- Manisan Cianjur
- Cireng
- Angling
- Hucap Kuningan
- Adas
Papais Ada berbagai varian diantaranya Papais Biasa (Papais Pocong), Papais Ten, dsb.
Galendro Ampas Kelapa- Apeum
- Ranginang
- Gerejek atau Regejek
- Opak
- Simpring atau Kicimpring
- Saroja
- Sambel Beledak
- Rujak
Indeks Pembangunan Manusia |
Jawa Barat merupakan salah satu provinsi termaju di Indonesia. Jika dilihat dari Indeks Pembangunan Manusianya (IPM), Jawa Barat merupakan provinsi paling maju ke-10 di Nusantara.[32] Kini IPM Jawa Barat adalah 70,05 (0,700) dan menempati status tinggi.[33] Daerah subprovinsi termaju ialah Kota Bandung dengan IPM sebesar 80,13 (0,801) yang berstatus sangat tinggi, sedangkan yang paling tertinggal ialah Kabupaten Cianjur dengan IPM sebesar 62,92 (0,629) yang berstatus sedang.[34]
Artikel yang berkaitan dengan Indeks Pembangunan Manusia kota dan kabupaten di Jawa Barat:
- Daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2016
- Daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2015
- Daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2014
- Daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2013
- Daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2012
- Daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2011
- Daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2010
Lihat pula |
- Daftar provinsi Indonesia
Catatan |
^ Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 5 Tahun 2003
Referensi |
^ Sigar, Edi. Buku Pintar Indonesia. Jakarta: Pustaka Delaprasta, 1996
^ APBD Perubahan Jawa Barat 2015
^ PAD Jawa Barat 2014
^
Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institute of Southeast Asian Studies. 2003.
^ [http://pusdalisbang.jabarprov.go.id
^ Pemerintah Kabupaten Subang - Kawah Tangkuban Parahu
^ Sensus Penduduk 2010 - Provinsi Jawa Barat. Badan Pusat Statistik Indonesia. Diakses 30 Juli 2013
^ Pergub 69 Tahun 2013
^ Kamus Utama, Kamus Bahasa Sunda Terlengkap - Website Resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat
^ Unpad dan Yayasan Kebudayaan Rancage Luncurkan Kamus Utama Basa Sunda - Universitas Padjadjaran
^ Kamus Tebal Bahasa Sunda Dikenalkan di Eropa | nusa | tempo.co
^ Suganda. Her. 2008. Propinsi Cirebon. Bandung : Tribun Jabar
^ Rosidi, Ajip. 2010. "Bahasa Cirebon dan Bahasa Indramayu".
^ Rajagaluh - Jawa Tengah di Kabupaten Majalengka
^ Menimbang-nimbang Bahasa Cirebon(Edisi Tahun 2009)
^ https://nusaputra.ac.id/ diakses 14 November
^ http://www.staimuttaqien.ac.id/ diakses 14 November 2018
^ abKesalahan pengutipan: Tag<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama:0
^ "Keppres No. 177 tahun 1951 tentang Perberhentian Kepala Daerah Jawa Barat" (PDF). Sistem Informasi Perundangan-undangan Sekretariat Kabinet RI. Sekretariat Kabinet RI. 10 September 1951. Diakses tanggal 12 Mei 2018.
^ ORS; Hidayat, Patria (22 Mei 2003). "Dani Setiawan-Nu`man Abdul, Gubernur dan Wagub Jabar". Liputan6.com. Diakses tanggal 13 Juni 2018.
^ Ridho, Poernomo Gontha (25 September 2003). "Honda Resmikan Pabrik Transmisi Otomatis". Tempo.co. Diakses tanggal 13 Juni 2018.
^ Ade Afriandi, Mochamad (4 September 2003). "Thesis UGM: Konformitas Kebijakan Pemerintah Kota Bandung Terhadap Karakteristik Sp Asial Pedagang Kaki Lima" (PDF). Universitas Gadjah Mada & Badan Pembangunan Nasional. Diakses tanggal 13 Juni 2018.
^ Januar, TB Ardi (13 Juni 2008). "Inilah Janji Hade Saat Kampanye". Okezone.com. Diakses tanggal 13 Juni 2018.
^ KPL; RIF, ed. (22 April 2008). "Hade Resmi Jadi Gubernur dan Wagub Jabar Terpilih". Merdeka.com. Diakses tanggal 3 Juni 2018.
^ A15; MHF; BAY (23 April 2008). "Heryawan Terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat". Kompas.com. Diakses tanggal 3 Juni 2018.
^ Kuswandi, Rio (13 Juni 2013). "Heryawan Resmi Dilantik sebagai Gubernur Jabar". Kompas.com. Diakses tanggal 13 Juni 2018.
^ Pemkot Depok (13 Juni 2013). "Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar Resmi Dilantik Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat". Berita Depok, Pemerintah Kota Depok. Diakses tanggal 13 Juni 2018.
^ TYA; AVI (13 Juni 2013). "Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar Resmi Jadi Gubernur dan Wagub Jabar". detikNews. Diakses tanggal 13 Juni 2018.
^ Bebey, Aksara (11 Juni 2018). "Tugas Aher selesai, Iwa Karniwa jadi Plh Gubernur Jawa Barat". Merdeka.com. Diakses tanggal 13 Juni 2018.
^ "M Iriawan Resmi Jadi Pj Gubernur Jabar | Republika Online". Republika Online. Diakses tanggal 2018-06-18.
^ Bebey, Aksara. "Ridwan Kamil jadi gubernur Jabar besok, Oded pimpin Kota Bandung | merdeka.com". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-09-04.
^ "Daftar provinsi Indonesia menurut IPM tahun 2016". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2017-06-01.
^ https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1211 Indeks Pembangunan Manusia menurut Provinsi, 2010-2016 (Metode Baru)
^ "Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat". jabar.bps.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-08-28.
Pranala luar |
(Indonesia) Situs web resmi pemerintah provinsi Jawa Barat
(Indonesia) Situs web resmi panduan wisata Jawa Barat
DKI Jakarta | Laut Jawa | Laut Jawa | ||
Banten | Jawa Tengah | |||
| ||||
Samudra Hindia | Samudra Hindia | Jawa Tengah |
Koordinat: 6°52′S 107°36′E / 6.867°S 107.600°E / -6.867; 107.600
Kategori:
- Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan April 2019
- Jawa Barat
- Provinsi di Indonesia
(window.RLQ=window.RLQ||[]).push(function()mw.config.set("wgPageParseReport":"limitreport":"cputime":"1.092","walltime":"1.307","ppvisitednodes":"value":6633,"limit":1000000,"ppgeneratednodes":"value":0,"limit":1500000,"postexpandincludesize":"value":177968,"limit":2097152,"templateargumentsize":"value":13302,"limit":2097152,"expansiondepth":"value":14,"limit":40,"expensivefunctioncount":"value":0,"limit":500,"unstrip-depth":"value":0,"limit":20,"unstrip-size":"value":23978,"limit":5000000,"entityaccesscount":"value":1,"limit":400,"timingprofile":["100.00% 760.511 1 -total"," 30.22% 229.854 2 Templat:Reflist"," 27.90% 212.178 6 Templat:Infobox"," 26.52% 201.684 5 Templat:Navbox"," 20.12% 153.039 1 Templat:Kotakinfo_provinsi"," 15.82% 120.347 1 Templat:Jawa"," 11.98% 91.146 8 Templat:Jawa/Provinsi"," 11.73% 89.178 12 Templat:Cite_news"," 9.50% 72.257 96 Templat:Cd"," 8.40% 63.912 1 Templat:Coor_title_dm"],"scribunto":"limitreport-timeusage":"value":"0.270","limit":"10.000","limitreport-memusage":"value":3717779,"limit":52428800,"cachereport":"origin":"mw1241","timestamp":"20190402110433","ttl":2592000,"transientcontent":false);mw.config.set("wgBackendResponseTime":1666,"wgHostname":"mw1241"););